Jumat, 17 Agustus 2012

KONSEP FILOSOFIS TENTANG KOMPONEN KEPENDIDIKAN ISLAM



     I.               PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan umat manusia. Karenanya manusia harus senantiasa mencari dan menuntut ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu faktor penting yang mengharuskan manusia untuk selalu mengembangkan keilmuannya agar dapat beradaptasi di dunia modern yang kaya akan kemajuan ilmu dan teknologi. Dibalik kemajuan yang pesat ilmu pengetahuan dan teknologi  kita sebagai umat muslim hendaknya memberikan perhatian kepada dunia pendidikan Islam. Karena sebagai seorang muslim kita tak dapat cukup menguasai ilmu pengetahuan teknologi yang bersifat duniawi saja, karena ilmu pengetahuan yang bersifat duniawi itu hanya sebagai jalan kita sebgai muslim untuk mencapai kehidupan yang kekal yaitu kehidupan akherat. Maka untuk mencapai tujuan utama umat muslim, kita harus membalut semua aktivitas dengan nilai-nilai Islam, salah satu jalan untuk mencapainya yaitu dengan jalan mempelajari Pendidikan Islam. Dalam makalah ini penulis akan menguraikan tentang konsep-konsep pendidikan Islam serta komponen-komponen pendidikan Islam yang berisi tentang unsur-unsur dalam pendidikan Islam yang meliputi: unsur kurikulum, unsur pendidik, unsur peserta didik dan unsur melieu masyarakat serta metode pendidikan Islam.
  II.               KONSEP FILOSIFIS KEPENDIDIKAN ISLAM
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt yang tak luput dari ilmu pengetahuan. Untuk menciptakan manusia yang mempunyai wawasan atau pengetahuan yang luas, maka diperlukannya suatu lembaga pendidikan sebagai wadah untuk mencetak manusia yang berpengetahuan luas. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang atau sekumpulan orang untuk mengembangkan potensi yang ada yang ada pada diri seseorang atau anak didik untuk menuju kedewasaan, agar anak didik tersebut mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Falsafah pendidikan Islam adalah suatu pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu dan logis, menyeluruh serta universal yang tertuang atau tersusun dalam bentuk atau konsep sebagai suatu sistem. [1]Dalam konsep Islam pendidikan sebagai usaha membina dan menegembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap. [2]
Menurut Syaikh M. Yusuf al- Qardhawy memberikan pengertian bahwa,´pendidikan islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya.[3] Menurut Prof. Dr. Jalaluddin yang di kutip oleh Akmal Hawi, pendidikan Islam yaitu usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi manusia secara optimal agar dapat menjadi pengabdi Allah yang setia, berdasarkan dan dengan pertimbangan latar belakang perbedaan individu, tingkat usaha, jenis kelamin, dan lingkungan masing-masing.[4] Falsafah Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang pandangan filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan umat muslim. Peran pendidikan tidak terlepas dari sifat dasar manusia itu sendiri sebaga khlaifah di atas bumi ini.[5]
Filsafat Pendidikan Islam juga merupakan studi tentang penggunaan dan penerangan metode dan sistem filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam, dan selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksannan pendidikan umat Islam. Jadi, menurut penulis menyimpulkan bahwa konsep filosis pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dari aspek akal (berwawasan yang luas dan intlektual dalam pemikirannya), hati (mempunyai hati nurani yang tulus untuk menjalankan dan mengaplikasikan nilai-nilai keislaman pada kehidupan sehari-hari), jasmani (mempunyai jasmani, jiwa dan raga yang selalu berniat untuk kepentingan Islam) serta rohaninya (membangun jiwa-jiwa muslim yang  selalu menegakkan panji-panji Islam) untuk dikembangkan agar menjadi manusia yang selalu bertimpu pada nilai-nilai Islam serta dapat memecahkan problem-problem atau hambatan yang ada pada pendidikan Islam.


[1] Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal. 29
[2] Arifin, Ibid., hal. 11
[4] Akmal Hawi, Kapita Selekta Pendidikan Islam , (Palembang: IAIN Raden Fatah Pers, 2008), hal. 54
[5] Abdul Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar